Sharing bersama Bapak Ahmad Faiz founder dan master SEFT, tips dan trick untuk sukses. Semoga bermanfaat,
 

Assalamu'alaikum Bapak Ahmad Faiz,

Perkenalkan nama saya Aria Luqita. kebetulan saat ini sedang menempuh pendidikan di Fakultas Psikologi Univ Airlangga, tempat dlu Bapak pernah menimba ilmu.

Saya ingin meminta bantuan pada Bapak. karena saat ini saya menjadi reporter majalah di Fakultas Psikologi, Insight. Dan kebetulan juga, saya berkesempatan untuk menulis tentang Bapak Ahmad Faiz di Rubrik Alumni Sukses.

Kiranya, Bapak bisa membantu saya. yang ingin saya ketahui adalah tips dan trik sehingga dapat menjadi seorang yg sukses seperti Bapak sekarang ini, lalu bolehkah bapak menceritakan kehidupan Bapak ketika menempuh pendidikan di Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.

Besar harapan saya, Bapak bisa membalas message dari saya. Terima kasih atas perhatiannya.

Wassalam Wr Wb.

Dear Mbak Aria, berikut sharing dari saya, semoga bermanfaat...

Tips & Trick untuk sukses:

1. Be Your Self, Your Best Self

Beberapa tahun yg lalu saya setiap bulan menghadiri acara Pengajian Padhang Mbulan oleh cak Emha Ainun Nadjib, salah satu orang yg saya anggap sangat sukses karena "cinta sosial" dan stamina mentalnya yg luar biasa. Hampir semua bukunya saya baca, saya datangi dimanapun beliau berceramah, asal masih dalam jangkauan saya, tiap bulan saya datang ke desa kecil Sumombito (kira2 10 KM dari terminal Bus Mojoagung) untuk datang ke pengajian revolusionernya. Saya kesana sambil jualan tabloid & majalah islam, untuk membiayai transport & makan selama perjalanan. Biasanya setelah acara ceramah yg meriah dihadiri ribuan orang itu selesai sekitar jam 12 malam, saya masih melanjutkan mendengar diskusi beliau dengan tamu2 special hingga jam 3 pagi. Beliau adalah satu tokoh yg ingin saya tiru "kesuksesannya".

Maka disatu kesempatan setelah acara diskusi selesai, menjelang subu, saya berpapasan dengan beliau dan langsung saya ajak bersalaman, saya ajukan satu pertanyaan yg sudah lama saya pendam, "Cak, bagaimana caranya biar bisa sukses seperti anda? (persis pertanyaan mbak Aria sekarang ini :). Dan sambil melihat mata saya, beliau menjawab dengan mantap, "Buat apa kamu mau meniru, saya, jangan jadi seperti saya, jadilah dirimu sendiri.. tapi yg terbaik". Be your self.. but the best You. Lebih baik jadi kepalanya semut, daripada jadi ekornya gajah.

Kata2 beliau itu saya ingat terus, dan menjadi guidence saya dalam "in search of excellence". Sejak itu saya terus berusaha belajar, mengambil yang terbaik dan menghormati-menghargai guru2 saya, tapi saya berhenti berusaha menjadi seperti mereka. Saya mulai perjalanan saya sendiri untuk menemukan "panggilan hidup" saya sendiri. Saya belajar pada semua orang, tapi tidak berusaha menjadi seperti siapapun.. Be Your Self.. But Your Best..


2. Life is a Mission, Not A Career

Ketika saya pindah dari fakultas ekonomi ke fakultas Psikologi. Saya pindah untuk sebuah misi, yaitu "mencari solusi untuk masalah banyak orang". Saya tidak bermimpi untuk kuliah cepat lulus, cari pekerjaan yg mapan, menikah, mendapatkan penghidupan yg layak, lalu pensiun dan mati. Saya prihatin dan bisa physically ill ketika meilhat orang yg hidupnya susah, potensi dirinya tersia-sia dan terjebak dalam permasalahan hidup tanpa bisa mencari jalan keluar. Entah bagaimana, saya bisa merasa sedih sekali melihat orang2 yg hidupnya tidak berkualitas, tidak berkembang dan bergelut dengan masalah yg sama bertahun2. Saya masuk fakultas psikologi untuk mencari solusi buat mereka.

Saya punya sebuah "mission" untuk menemukan dan memberi solusi pada masalah banyak orang. Saya ingin melihat orang2 yg saya kenal atau siapapun orang di luar sana yg bisa saya sentuh hidupnya jadi lebih baik, saya ingin mereka menemukan solusi untuk masalah finansialnya, masalah psikologisnya, masalah keluarganya, masalah kesehatan lahir-batinnya, dan masalah spiritualnya. Saya ingin memberikan solusi total untuk masalah banyak orang. saya ingin melihat semua mahluk hidup bahagia.. Saya memang agak gila, siapa saya kok berani2nya punya impian segila itu.. tapi saya ndak peduli, kalau perlu akan saya persembahkan hidup saya untuk "mission impossible" itu.

Bagi saya hidup bukanlah untuk meniti tangga "karir" (karir=memperjuangkan sesuatu untuk kepentingan kita sendiri atau paling jauh, kepentingan keluarga kita sendiri). Menurut saya, hidup adalah untuk menunaikan sebuah "Misi" (misi=sesuatu yg sagat penting untuk diperjuangkan, yg bahkan diri kitapun siap kita berikan untuk menunaikan misi hidup itu). Dalam semboyannya Kopasus,"lebih baik pulang tinggal nama, dari pada gagal dalam misi".

Jadi, yang saya yakini adalah, "kalau kita mau sukses besar dalam hidup, temukan MISI hidup kita, dan tunaikan... fokuskan energi kita disitu. Jika kita hidup untuk sebuah misi, akan ada banyak kebahagiaan dan keajaiban di sepanjang jalan, Tuhan akan turun tangan membantu kita, insya Allah..

Jadi, apakah misi hidup anda? kalau belum menemukan, kata Steve Jobs, pendiri Apple Inc. dan CEO terbaik dunia,"KEEP LOOKING, DON'T SETTLE" life too short to do small things.. find your life mission.. and live it..

Semoga bermanfaat, mohon doanya, salam buat kawan-kawan.

Note: untuk pertanyaan kedua, kita sambung dilain waktu ya, insya Allah

Ahmad Faiz Zainuddin
"Live LoGOS Life.. Joyfully"