Sore ini... Diantara gerimis jalanan masih sempat sayan sampaikan Salam untuk seseorang di seberang telephone... sesaat saya mendengar jawaban salam telephone di jauh sana... Suara yang berat...
Vibrasi yang terasa saya rasakan tidak nyaman, bukan karena sikap atau sambutan yang tidak baik... Namun yang saya tangkap adalah suara yang penuh dengan beban... Ya benarlah kiranya.. Masalah...masalah...masalah...
Demikianlah seseorang merasakan kedamaian hatinya yang seolah hilang karena masalah...
Sering kali kita di ingatkan bahwa dengan masalah itulah kita kuat... Dengan masalah itulah kita naik derajat dan Alloh kikis dosa dosa kita...
Namun apakah nasihat ini demikian efektif menjadi nasihat untuk si pemilik masalah...
No... Belum tentu...
Butuh waktu yang tepat dan cara yang pas hingga kita melayakkan mereka mampu menangkap dan merubah paradigma berfikirnya....
Maindset tentang kehidupan itulah yang mesti di rubah... Ya Tentang Kehidupan...
....ingatanku langsung ke bebrapa waktu silam saat saya juga mendengar keluhan seseorang ibu yang merasa mempunyai beban yang berat..dan.. Ternyata beban yang menurutnya begitu terasa menjadikan dia semakin merasa terpuruk dan bertubi tubi dirasakannya, ditemui dari waktu kewaktu...
Disaat sang suami yang di cintainya sakit keras hingga membutuhkan waktu cukup lama dengan menguras pikiran, energy , waktu , dana, dan perhatiaan... Disisi lain rasa kekawatiran yang memuncak... Takht, gelisah,... Hingga qudrat Alloh mengharuskan ia harus merelakan dan mengikhlaskan kepergian suami tercinta menghadap Alloh aZza waJalla...
Rasa yang " di tegar tegarkan" di hadapan 2 buah yang sedang tumbuh remaja, gundah gulana Hatinya tersimpan hampir 4 tahun... Hingga ternyata puncak puncaknya adalah datangnya "judge" dan peringatan dokter yang menyatakan gejala stroke...
Perhatikan...
" Denial " terkait dengan masa lalu yang menyakitkan.. "Sakitnya disini", demikian yang seri g kita dengan, kegundahan hati, kesedihan masa lalu berujung pada pikiran kegalauan
Galau... Sedih yang di pendam dihatinya mampu hanya ditutupinya sekilas, seolah tegar di hadapan putra dan putrinya yang sedang tumbuh... Sementara kepedihan itu kadang menyayat hatinya saat dia termenung sendirian... ...ada rasa penggugatan atas keadaan yang dialaminya... "Why me"... Why...me.."
Pertanyaan demi pertanyaan pada kehidupannya sendiri... Entah pertanyaan itu butuh jawaban ataukah tidak...???
Begitu terus berlalu terbawa waktu berlalu seiring bergantinya masalah demi masalah... Sakit kepala dan punggungnya berkepanjangan ..
Perhatikan lagi.."...
Denial ...".penolakan atas realita kehidupan demikian menyengsarakan.. Tidak hanya perasaan yang sakit, namun fisik...
"Saya harus bangkit... saya harus kuat".. Suara "Power" itu melawan ketidak berdayaannya...
Ada sedikit energy yang menguatkan memang, namun masih terasa demikian berat langkah itu untuk menuju masa depan... Waktu teruus berjalan...
Yaaaa... Sementara biaya yang tidak sedikit harus di persiapkannya untuk masa depan anak anaknya...
..belum lagi selesai satu..dua...
Hingga langit seolah runtuh menimpa kepala dan seluruh tubuhnya... Saat ia mengetahui alat pengobar semangatnya yakni anak gadis sulungnya yang menjadi harapan kebaikan di ketahuinya telah putus sekolah bdberapa bulan, merokok, dan pergaulan yang mengkhawatirkan...
Tiada lagi keceriaan dan kelucuan buah hatinya yang dulu...
Masalah lagi....masalah lagk....
.... Sedih, Marah, jengkel, kesal, cape.., lunglai..
Why me...
Why me...
Tengoklah...
Vibrasimu memakan Semuanya...
Perasaanmu.... Fisikmu... Harapanmu... Anak anakmu....
Rasa sakit punggung saat bangun tidur tidak hilang.. Sakit kepala bertambah ..Tekanan darah yang selalu tinggi tiap saat diperiksa dokter...
Rasamu adalah Vibrasimu....rasakan Rasanya
Lihat lagi..
Saat tubuh terasa sakit hakikatnya yang di rasa adalah saat ini ...
( coba cubitlah lengan kita sendiri, bila ada rasa sakit maka yang terasa adalah saat ini... Bukan kemaren atau nanti/besok )
Kemaren hanyalah "rasa" dan itu hanya memory
Nanti hanyalah " rasa " dan itu khayalan, kenyataan yang belum pasti
Saat rasa sakit masa lalu itu ataukah ketakutan yang mengganggu itu di rasakan dan terasa kita sengsara dengan itu...Sdh dapat dipastikan ianya mengikuti kesengsaraan batin...
Rasa yang menyakitkan di dalam... Menyakitkan rasanya...
Lompatan pikiran yang negatif itulah yang membuat diri menderita ...
Sering kita di ingatkan 80% gangguan Fisik adalah karena pengaruh "RASA" .. karena gangguan Perasaan... Gangguan Emosi Psikis yang abnormal...
Tunggu saatnya bom waktu itu meledak dimana cepat atau lambat , senang atau tidak , ia akan meledak seiring kita membawa dan memelihara trauma , kesedihan masa lalu ataukah kekawatira dan ketakutan masa depan.....
Selalu ingatkan diri sendiri karena dhahirnya tubuh ini keberadaannya sekarang dan disini
Nol-kan dirimu,... Pahami dirimu sekarang Sebagaimana di ibaratkan garis linier... Di mana 0 adalah now, sekarang ... Maka minus adalah masa lalu... Dan plus adalah masa depanmu...
Dan butuh waktu yang tidaklah sekonyong konyong...walaupun Caranya juga tidak serumit yang di bayangkan,
Nol-kan Posisimu... Bawa dirimu ke sekarang...
Dan Pahami tentang kehidupan...dan Siapa yang membawa Kehidupanmu... Dan Kehidupan Semesta ini...pada kondisi saat ini...
Pujangga bertutur "Kita ini adalah wayang.. Wayang hidup... namun... Pergerakan kesana kemari bukan karena kita ingin namun atas kehendak Dalang"...
Siapakah Maha"Dalang" ini semua...
Alloh Azza wa Jalla...
Apakah masalah itu berdiri sendiri..?
Apakah kehidupan yang demikian pilu menurut bbrapa orang ini, berjalan begitu saja....?
Mungkinkah Salah Sang Maha pembuat skenario kehidupan ini...?
Munkinkah Sang Maha Tahu ini salah alamat...?
Mungkinkah Sang Maha Penentu ini salah orang mau di berikan ke siapa Masalah ini.... ?
TIDAK...TIDAK... TIDAK SAMA SEKALI...
Paradigma ini adalah sederhana namun sulit untuk bberapa orang memahaminya dan memaknainya...
Maka kataa bijak yang pernah sampai di telinga kita
..." Pelayar atau Pelaut yang hebat dan tangguh bukanlah yang bisa merubah arah angin... Namun ia hebat mengatur dan mengarahkan Layarnya untuk tujuan yang di inginkanya, walaupun arah angin berseberangan dengan tujuannya...."
Ya.... Rubahlah Layarmu... Rubahlah RASA-mu... Rubahlah Paradigmanya.... Sejatinya Masalah itu tetaplah masalah ... Roda kehidupan tetaplah akan berputar... Tinggal suasana hatimu/layarmu yang perlu di belokkan....
Release semua sampah-mu... Semua karat hatimu...
Bersihkan.. Lenyapkan...
Atas seijin Alloh ... Damaikan hatimu...
Temukan "inner peace-mu"...
So... Si ibu pingsan begitu ia mengingat dan mencoba me release MONSTERnya....
....besarnya monster yang dia sdh pelihara begitu lama...ia bawa monster itu kemana mana...semakin besar saat di berikan "rasa" negatif yang selama ini selalu menjadi asupan....
Serasa beban berat di dadanya hilang seiring ia siuman.... Si ibu fikir cukup... Tidak... Belum...dan ternyata itu hanya salah satu monster saja dan ternyata ia menyimpan sekian banyak monster...
Oh yaa Robbana...
Namun Paradigma dan maindsetnya yang telah berubah... Ia nikmati prosesnya ia bersyukur kepada Alloh Azza wa Jalla atas kekuatan dan demikian besar NikmatNya...dan pastilah ia bersyukur karena Ia sudah mampu dan lihai sebagai pelayar tangguh...
Subhanalloh wal hamdulillah...
Kedamaian hatinya yang membawanya pada semua kondisi masalahnya ternyata tidaklah serumit yang selama ini di alami dan di rasakan....
3 bulan setelah itu... Beliau telpon ke saya dan menyampaikan... Sambil mengirim pboto via wa... Gambar hasil UAS nya nilainya gadis sulungnya...nilai 9,5,..
...Beliau menyampaiakan anaknya sdh berubah... Semuanya...
Ia menemukan kembali anaknya yang hilang... Ianya memang tidak lagi bersekolah di sekolah lamanya... Ia bergabung di salah satu Komunitas Belajar home Schooling... dan telah menemukan Passionnya...
...Perhatikan ...Tanpa pernah beliau.menggunakan mulut dan telunjuknya seperti dahulu ia lakukan...
Cukup kiat pelajaran bagaimana Seorang pelaut dapat lihai merubah arah layarnya....
Selamat bu ibu adalah Pelaut Hebat...
True story...
( Salah satu anak Sulung Ibu Hebat itu menjadi Putri Kebanggaannya, dan menjadi salah satu wisudawan yang terlihat di salah satu diantara Wisudawan Terbaik saat wisuda akhir Bulan Mei 2015)
Suwito Prasojo SEFTER 110
Untuk mengubah hidup dengan cepat gunakan syukur untuk messenger energi kita. Ketika kita mencurahkan seluruh energi ke dalam syukur, kita akan melihat keajaiban-keajaiban terjadi didalam hidup kita.